Intel Pentium dan Intel Core lahir dalam family yang berbeda meskipun dibangun dengan teknologi dasar arsitektur yang sama. Beberapa jenis processor dari keluarga intel pentium diantaranya adalah Pentium Pro (Pentium I), Pentium II, Pentium III dan Pentium 4 serta beberapa jenis dengan embel-embel “pentium” juga termasuk, seperti Pentium D, Pentium M dan Pentium Dual-Core. Sedangkan dari keluarga intel core ada Core Solo, Core Duo, Core 2 Quad, Core i3, Core i5 dan Core i7.
Dari segi kekuatan sudah jelas, jenis processor dari keluarga intel core jauh lebih unggul dibandingkan dengan intel pentium. Dari jumlah core, jumlah transistor tiap core yang kemudian akan berpengaruh pada clockspeed (GHz), lalu besar memori cache,microarchitecture bus dalam corenya, TPD / daya yang dikonsumsi dan jenis socket pada motherboad ditambah lagi seri terbaru intel core memiliki fitur tambahan yaituhyper threading dan turbo boost sebagai konfigurasi extra.
Hyper threading adalah kemampuan tiap core untuk menangani banyak thread (multithread) sekaligus, umumnya tiap satu core hanya dapat menangani satu threaddalam satu waktu, namun dengan teknologi ini kekuatan processor akan meningkat drastis. Sedangkan turbo boost adalah teknologi yang membuat clockspeed dapat naik turun secara dinamis tergantung keadaan dan kebutuhan komputer.
Bedanya lagi intel pentium dirancang hanya untuk mesin berbasis sistem operasi windows, berbeda dengan intel core yang dapat terintegrasi dengan mesin apple versi terbaru.
Untuk spesifikasi detail processor intel sendiri dapat dilihat pada wikipedia. Garis besarnya secara kemampuannya perbedaan processor intel pentium dan intel core adalah pada kecepatan pemrosesan data dan jumlah data yang dapat diproses dalam satu waktu.
Jenis – jenis Main Memory (RAM)
Memori utama merupakan media penyimpanan sementara dalam bentuk array yang disusun word atau byte, kapasitas daya simpannya bisa jutaan susunan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Data yang disimpan pada memori utama ini bersifat volatile, artinya data yang disimpan bersifat sementara dan dipertahankan oleh sumber-sumber listrik, apabila sumber listrik dimatikan maka datanya akan hilang. Memori utama digunakan sebagai media penyimpanan data yang berhubungan dengan CPU atau perangkat I/O.
Terdapat beberapa jenis DRAM (Dynamic RAM) yang beredar dipasaran hingga saat ini yaitu :
- FPM RAM (Fast Page Mode Random Access Memory), adalah RAM yang paling pertama kali ditancapkan pada slot memori 30 pin mainboard komputer, dimana RAM ini dapat kita temui pada komputer type 286 dan 386. Memori jenis ini sudah tidak lagi diproduksi.
- EDO RAM ( Extended Data Out Random Access Memory), RAM jenis ini memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam membaca dan mentransfer data dibandingkan dengan RAM biasa. Slot memori untuk EDO – RAM adalah 72 pin. Bentuk EDO-RAM lebih panjang daripada RAM yaitu bentuk Single Inline Memory Modul (SIMM). Memiliki kecepatan lebih dari 66 Mhz.
- BEDO RAM (Burst EDO RAM), RAM yang merupakan pengembangan dari EDO RAM yang memiliki kecepatan lebih dari 66 MHz.
- SD RAM (Synchronous Dynamic Random Access Memory), RAM jenis ini memiliki kemampuan setingkat di atas EDO-RAM. Slot memori untuk SD RAM adalah 168 pin. Bentuk SD RAM adalah Dual Inline Memory Modul (DIMM). Memiliki kecepatan di atas 100 MHz.
- RD RAM (Rambus Dynamic Random Access Memory), RAM jenis ini memiliki kecepatan sangat tinggi, pertama kali digunakan untuk komputer dengan prosesor Pentium 4. Slot Memori untuk RD RAM adalah 184 pin. Bentuk RD RAM adalah Rate Inline.
- DDR SDRAM (Double Data Rate Synchronous Dynamic RAM), RAM jenis ini memiliki kecepatan sangat tinggi dengan menggandakan kecepatan SD RAM, dan merupakan RAM yang banyak beredar saat ini. RAM jenis ini mengkonsumsi sedikit power listrik. Slot Memori untuk DDR SDRAM adalah 184 pin, bentuknya adalah RIMM.
Jenis-jenis DDR SDRAM hingga saat ini adalah DDR1, DDR2, DDR3. DDR2 secara teori mempunyai data rate 2x dengan spesifikasi yang sama dibanding DDR1. DDR3 juga mempunyai keunggulan dibanding DDR2, seperti bandwidth yang lebih tinggi, latensi yang lebih unggul, performa yang lebih tinggi pada power/daya yg lebih kecil, dan lebih bagus untuk perangkat low-power seperti laptop. Masing-masing jenis RAM tersebut tidak saling kompatibel dan didesign dengan slot yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar